Jumat, 12 Oktober 2012

ekonomi kapitalis dan sosialis



A.    Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah systemekonomi yang bersandar atas kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi (kebebasan kepemilikan, transaksi,produksi, penentuan upah dan harga, konsumsi serta kebebasan untuk membelanjakan pendapatan dan kekayaan)[1].Sistem Ekonomi Sosialis merupakan teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat, dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana mestinya diarahkan[2].
Kapitalisme ini menolak sosialisme dan bersih kukuh pada kebebasan moral perilaku mementingkan diri sendiri dalam teori maupun praktek. Kapitalis juga bukan sekedar sistem ekonomi tetapi sabagai suatu kebudayaan yang lebih meluas di banding sistem-sistem yang lain.[3]Biasanya negara-negara yang menganut sistem ini dapat menimbulkan penindasan dan kekuasaan yang sewenang-wenang terhadap masyarakat.[4]Sistem ekonomi ini di pengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang terbatas. Kapitalisme juga mengakui bahwa kebebasan manusia tidak bisa bebas lepas (terbatas).
Kebebasan ini juga mengakibatkan tingginya persaingan diantara sesamanya dalam rangka tidak tersingkir dari pasar. Sampai-sampai di dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya mereka bertindak tidak benar.
Dengan kata lain kapitalismeadalahsebuah system yang menggunakanalat-alatproduksi yang ada di tangan sector-sektorswastauntukmenciptakanlaba, dansebagiandarilaba di tanamkankembaligunamemperbesarkemampuanmenghasilkanlaba.darisiniberartikitaberbicaramasalahagribisnis, perbankandanjasa-jasa yang lain.[5]
Max Weber dalammengartikankapitralismelebihmengarahkapadapolitik, “kapitalismepolitik” (political capitalizm).Bagi system yang memungkinkanjabatandankonoksi di manfaatkanuntukmendapatkanlaba, menurutnya system inilazim di jumpaidalamperekonomianpra modern, misalnya di cina, karenaitulah weber tidakmenemukangarispemisah yang terlalumutlakantarakapitalismedanpejabat Negara yang menggunakanjabatanuntukmendapatkeuntungan di banding denganparaanaliszamansekarang.
1.      Ciri-ciridalam sistem kapitalis antara lainsebagai berikut:
a.       Bebasmemiliki harta secara perorangan
Negara itu menjamin kebebasan masyarakat untuk memiliki dan mempergunakan hartanya. Menggunakan usaha yang sesuai dengan kepentingannya, itu diperbolehkan asalkan tidak mengganggu ketentuan negara. Kebebasan memiliki dalam sistem kapitalis merupakan bentuk pemahaman negara terhadap makna kepemilikan.kepemilikan itu tidak terjadi bila tidak ada usaha untuk mendapatkan harta untuk dimiliki. Jadi segala suatu yang mampu untuk mendapatkan harta itu menjadi unsur yang penting dalam kapitalisme.
Norma-norma kapitalislah yang dijadikan sebagai pengontrol kehidupan matrealistis untuk menjadikan masyarakat lebih cenderung memikirkan kegiatan yangefektif untuk melakukandalam mencari harta. Dialek kehidupan kapitalis itu mendorong sikap untuk mementingkan diri sendiri, upaya untuk mementingkan diri sendiri itu lewat jalan memajukan pemenuhan kepentingan masyarakat, tetapi sebenarnya itu dilakukan hanya untuk memenuhi dirinya sendiri.

b.      Bebas berekonomi dan bersaing
Kapitalis membatasi usaha-usaha dalam perdagangan monopolistik karena kalau tidak dibatasi dalam monopoli tersebut akan mengakibatkan harga barang menjadi tinggi sehingga tidak terkelolanya sumber daya alam.
Persaingan bebas merupakan syarat bagi terjadinya pemberdayaan di berbagai sektor ekonomi, karena dengan persaingan bebas akan mendorong terciptanya efisiensi dalam ekonomi. Dan persaingan ini telah di kembangkan dalam berbagai negara kapitalisme secara pasti sehingga membawa kemajuan ekonomi. Tetapi kemajuan ini membawa mereka pada kehidupan yang rentan terhadap masalah  sosial, kemerosotan moral, diskriminasi sosial dan lain sebagainya
c.       Bertimpang dengan ekonomi
Dampak dari kebebasan dalam berusaha sehingga sumber produksi itu dikuasai oleh para pengusaha. Sehingga ketimpangan ekonomi ini terjadi antara kaum pengusaha dan kaum pekerja, beberapa pengusaha mengeksploitasi pekerja dengan mengambil nilai tambah dari pekerjaan mereka. Dan nilai tambah ini dari waktu ke waktu dapat meningkatkan kesinambungan modal seorang pengusaha, sedangkan pekerja malah sebaliknya dari waktu ke waktu kurang mendapatkan penghasilan yang memadai, apalagi sejumlah pengusaha memberikan penghasilan sama dengan besarnya konsumsi mereka maka tidak ada sisa untuk menabung.


2.      Kelebihan sistem ekonomi kapitalis
a.       Kebebasan
Kebebasan merupakan faktor yang menjadikan kapitalisme menjadi sistem yang tepat eksis di banding sosialisme. Kebebasan kapitalis tidak sama rata di dasari atas penghargaan hidup terhadap sesamanya. Dan dalam kebebasan manusia akan lebih mmberikan nilai tambah dalam produksi.
b.      Dapat meningkatkan tingkat produksi
Persaingan bebas diantara individu akan mewujudkan tahap “produksi” dan “tingkat harga” pada tingkat yang wajar sehingga akan membantu mempertahankan penyesuaian pada tingkat yang rasional diatara keduanya. Persaingan juga akan mempertahankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat yang bisa diterima oleh pasar.
c.       Profit motif
Keuntungan merupakan faktor yang menentukan keberlangsungan usaha dan merupakan faktor pendorong untuk berjalannya mekanisme pasar. semakin sedikit kesempatan untuk melakukan usaha semakin kecil ia akan mendapat keuntungan, begitu juga sebaliknya jika ia ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar maka semakin banyak usaha yang dilakukan. Motif inilah yang menjadikan sistem kapitalis lebih dinamis. Mencari keuntungan merupakan faktor pendorong untuk berjalannya
3.      Kelemahan sistem ekonomi kapitalis
a.       Tidak merata
Persaingan bebas itu menimbulkan kecenderungan setiap orang mementingkan kepentingannya sendiri dalam bidang ekonomi dan tidak peduli sama orang lain. Maka ketimpangan sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang individualis, sehingga secara tidak langsung mengubah struktur masyarakat menjadi dua bagian yaitu kaya dan miskin. Yang kaya berhak diberi fasilitas lebih karena ia ikut membantu pembanguna negara dan begitu juga bagi yang miskin merasa bahwa ia berhak dipelihara negara, karena ia miskin akibat sistem ekonomi yang dipakai pemerintah.

b.      Tidak selaras
Jika prioritas untuk memproduksi barang sosial yang diinginkan itu tidak dapat diekspresikan dalam mekanisme pasar, maka kekuatan-kekuatan pasar akan cenderung mendorong keadaan kepada penggunaan sumber-sumber daya yang tidak efesian dan tidak merata. Maka tidak ada keselarasan dalam kehidupan masyarakat bila menggunakan sistem ini.
c.       Meksimasi profit
Efesiensi usaha bisa dijadikan legitimasi untuk menaikan batas produksi dan mengurangi biayanya guna mendapatkan keuntungan yang maksimal. Hal ini dilakukan sebagai alasan bagi pengusaha untuk mempertahankan produksi dan memenangkan persaingan usaha dengan pihak lain. Kadang juga karena pengaruh orientasi ini pengusaha kurang mempertimbangkan kesejahteraan tenaga kerja.
d.      Krisis moral
Dalam kapitalisme setiap orang berusaha mengejar kekayaan supaya mendapatkan peran lebih di dalam masyarakat. Hal ini mengakibatkan perencanaan dalam mendapatkan kekayaan mendominasi hidup manusia dari hari ke hari. Keadaan ini mempersempit ruang bagi manusia untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Akhirnya mengakibatkan manusia kehilangan unsur-unsur kemanusiannya.
e.       Matrealistis
Dalam sistem kapitalisme segala kegiatan ekonomi itu didasarkan atas terpenuhinya optimalisasi produksi, guna mencapai hasil produksi dan keuntungan produksi yang diharapkan. Keadaan ini menjadikan hidup bermasyarakat hanya untuk memenuhi aspek-aspek produksi saja, sehingga menimbulkan dorongan bagi manusia untuk selalu berhitung dan menjadikan perilaku transaksional di dalam kehidupan masyarakat.


f.       Mengesampingkan kesejahteraan
Konsep kapitalis cenderung memahami dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dari pada pemerataan ekonomi. Kebijakan ini merupakan dampak dari mekanisme modal yang cenderung berputar pada kalangan pengusaha. Bila pengusaha mendapatkan keuntungan maka secara tidak langsung akan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga menjadikan kesejahteraan masyarakat diabaikan.[6]
B.     Sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu penyaluran yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokrasi terpusat dan dengan penyaluran yang lebih baik itu dapat perolehan produksi kekayaan yang lebih baik pula dari pada yang kini.
1.      Latar belakang sistem ekonomi sosialis
Sistem ekonomisosialis mempunyai tujuan kemakmuran bersama, filosofi ekonomi sosialis adalah bagaimana mendapatkan kesejahteraan, perkembangan sosialisme dimulai dari kritik terhadap kapitalisme yang pada waktu itu kaum kapitalis mendapat legitimasi gereja untuk mengeksploitasi buruh. Inilah yang menjadikan Karl Marx mengkritiksistemkapitalissebagaiekonomi yang tidaksesuaidenganaspekkemasyarakatan.
Menurut Marx, tidakadatempatbagikapitalismedidalamkehidupan, makaupayaperubahanharusdilakuakanuntukmenghancurkankapitalisme, alat-alatproduksiharusdikuasaioleh Negara gunamelindungirakyat. Kritik Marx ataskapitalismeini dilaksanakanoleh Lenin dalambentukkelembagaan Negara.Padaawalmulanya Lenin mengutarakanbeberapahal yang harusdilakukanuntukmensosialisasikanpahambarukepadamasyarakatRusiasetelahjatuhnyapemerintahan lama antaralain :Pertama,menggunakan propaganda bahwakomunismeadalahpartairakyat. Kedua, adanyainfiltrasiorganisasi-organisasimasyarakat, danKetiga, kekerasan.Hal ini dilakukanuntukmengembangkanidiologi Lenin dalammasyarakat yang harusdimerdekakandaripenindasanpasarRusia[7].
padaabad 18 danawalabad 19, paraahlifikirmempunyai ide yang menafsirkankebebasan, hargadirimanusiadansupremasi hokum dengancara yang mendukungordeekonomi yang timbulyaknikapitalisme.akantetapi optimismekaumfisiokratdanadam smith telahbanyakberkurangkarenamunculnyadoktrin-doktrin Malthus danRichardo. Padateori-teoritersebuttenagakerjatidak lama mencapaihasil yang melebihi minimum bataskehidupan, da nada kemungkinanbahwaiasampaimenurunsampai di bawahnyaterlepasdarikekayaan yang dapat di perbesarpekerjadanpemilik modal merupakankolompokAntalogis.disparitasluaspadapendapatan di anggaplumrahdantidakdapat di hindarkantidakadakesamaanekonomidan social sertafilantropihanyaakanmenambahkemlaratan. Jean jasquesRousseau berpendapatbahwa“hakmilikmerupakanpencurian”.PadazamanDirektoratberusahauntukmenghapuskannyadanmendirikanmasyarakatkomunisti, iaberpendapatbahwa“Nature has given to every man an equal right in the enjoyment of all goods”[8].
2.      Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis
a.       Lebihmengutamakankebersamaan (kolektivisme).
Masyarakatdianggapsebagaisatu-satunyakenyataansosial. Sehingga tidakadapengakuanatashak-hakpribadi (individu) dalamsistemsosialis.


b.      Peranpemerintahsangatkuat
Pemerintahbertindakaktifmulaidariperencanaan, pelaksanaanhinggatahappengawasan. Dan alat-alatproduksisertakebijaksanaanekonomisemuanyadiaturolehnegara.
c.       Sifatmanusiaditentukanolehpolaproduksi
Polaproduksi (asetdikuasaimasyarakat) melahirkankesadarankolektivisme (masyarakatsosialis).Polaproduksi (asetdikuasaiindividu) melahirkankesadaranindividualisme (masyarakatkapitalis).
3.      Kelebihan dalam sisitem sosialis
a.       Disediakannya kebutuhan pokok
b.      Didasarkan perencanaan negara
c.       Produksi dikelola oleh negara
4.      Kelemahan sistem ekonomi sosialis
a.       Sulit melakukan transakasi
b.      Membatasi kebebasan
c.       Mengabaikan pendidikan moral[9]

C.    Kritik terhadap sistem ekonomi kapitalis dan sosialis
Menurut Ibnu Taimiyah tampaknya berada pada pandangan pertengahan jika dilihat dari pemikiran kapitalis dan sosialis saat ini.    Persaingan dalam pasar bebas itu penting, oleh karena itu negara harus menjamin pasar berjalan secara bebas serta bertanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan dasar dari rakyatnya. Tetapi negara juga harus membatasi dan menghambat kepemilikan individual yang berlebihan karena kepentingan bersama itu harus menjadi tujuan utama dari pembangunan ekonomi.[10]
Friedrich Listadalahseorangpenganutenthusiasdarikapitalismeprogrisif, pendapatnyamengenaiteoriklasikadalahbahwateori-teoriklasikbersifatstatisdanbukandinamik.Jadisebenarnyaadalahbukanekualisasilabadanperkembanganekuasiotomatikalamiyahseperti di nyatakandalamteoriklasikyang menciptakanlabadankemajuan, melainkanusahamanusia[11].
Di dalasm sistem perekonomian negara-negara di dunia ini beridentik dengan sistem kapitalis karena pemerintah-pemerintah sekarang mengutamakan kepemilikan individual dari pada kepemilikan umum, sehingga dalam menjalankan tugasnya mereka menganggap tidak ada kawan yangabadi yang ada hanyalah lawan dan kepentingan pribadi.  Berbeda dengan sistem sosialisme, di dalam sistem sosialisme itu dapat menghapus kepemilikan individu atas sarana produksi dan dilarang memiliki barang yang dapat menghasilkan sesuatu tapi dalam sistem ini juga mentoleransi kepemilikan individu secara parsial.[12]


[1]Ismail Nawawi, Ekonomi Islam Prespektif Teori, Sistem, dan aspek hukum (Surabaya,CV Putra Media Nusantara: 2009)  hal 29
[2]http://zonaekis.com/sistem-ekonomi-sosialis-sosialisme/
[3]Syed Nawab Haider Naqwi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam(Yogjakarta,Pustaka Pelajar: 2003)hal 110-114
[4]Ibrahim Lubis, Ekonomi Islam Suatu Pengantar (Jakarta Pusat,Kalam Mulia: 1994) hal 35
[5]Ruth Mc Vey, kaumkapitalisasiatenggara, (Jakarta, yayasanoborindonesia, 1998) hal 3
[6]Heri Sudarsono, Konsep Ekonomi Islam Suatu Pengantar,(Jogjakarta, Ekonisia: 2004) hal 91-98
[8]Winardi, sejarahperkembanganilmuekonomi (bandung, tarsito, 1993) hal 26
[9]Ibid Heri Sudarsono hal 102-104
[10]Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Ekonomi Islam, (Yogyakarta, PT. Raja Gravindo Persada:2008) hal 111
[11]Winardi, sejarahperkembanganilmuekonomi (bandung, tarsito, 1993) hal 56

1 komentar: